
Resiko Tinggi Bencana, Purworejo Gelar Apel Siaga Bencana
Purworejo,(purworejo.sorot.co)--Intensitas hujan yang sudah mulai meningkat khususnya di wilayah Kabupaten Purworejo, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) bersiaga penuh dalam menghadapi segala kemungkinan yang ada. Kesiapsiagaan itu ditunjukan dengan digelarnya Apel Siaga Bencana Banjir dan Longsor di Jl Proklamasi depan Kantor Bupati Purworejo, Selasa (28/09/2021).
Bertindak sebagai Inspektur upacara Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti. Turut mendampingi Wabup diantaranya Ketua DPRD Dion Agasi Setiabudi, Dandim 0708/Purworejo, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Kepala BPBD serta pejabat terkait lainya. Sementara peserta apel terdiri dari anggota TNI, Polri, PMI, Satpol PP Damkar dan unsur lainnya.
Dikatakan Wabup, apel siaga ini sebagai salah satu bentuk kesiapan dan antisipasi, terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor menjelang musim penghujan.
Tentu kita berharap tidak terjadi bencana alam, namun apabila bencana itu terjadi, kita sudah memiliki kesiapan yang memadai untuk menghadapinya, katanya.
Wabup mengungkapkan, bahwa wilayah Kabupaten Purworejo yang terdiri dari dataran, pegunungan, perbukitan, dan pantai memungkinkan terjadinya berbagai jenis ancaman serta memiliki potensi bencana yang tinggi.  
Berdasarkan perhitungan BNPB tentang Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2020, indeks resiko bencana Kabupaten Purworejo menempati urutan ke 36 tingkat Nasional dan peringkat dua tingkat Provinsi Jawa Tengah, dengan kelas risiko tinggi, ungkapnya.
Namun, diingatkan Wabub, agar nilai tersebut tidak dipandang sebagai angka belaka, akan tetapi hendaknya dapat menjadi panduan bagi para pengambil kebijakan di tingkat nasional dan daerah. Antara lain untuk menentukan prioritas upaya penanggulangan bencana di daerahnya masing-masing, termasuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sebab salah satu penyebab jatuhnya korban dalam kejadian bencana, disinyalir akibat kurangnya antisipasi dan kesiapan warga, serta lambannya penanganan bencana sebagai akibat keterbatasan personil maupun peralatan, ungkapnya.
Hal tersebut menurutnya, mengindikasikan bahwa kewaspadaan dan kesiapan kita, baik aparatur pemerintah maupun masyarakat dalam menghadapi bencana, perlu terus ditingkatkan.
Jajaran aparatur Negara dan stakeholders terkait tidak boleh lengah dan harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana, ucapnya.
Ditegaskan Wabub, pada saat ini banyak lingkungan yang mengalami kerusakan serius sebagai akibat perilaku manusia yang semena-mena terhadap alam. Penebangan pohon yang tidak disertai penanaman kembali, pembangunan kawasan permukiman maupun industri yang tidak berwawasan lingkungan, telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya bencana ekologis di sekitar kita, seperti banjir dan tanah longsor.
Selain mempersiapkan berbagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, kita harus terus mendorong masyarakat untuk bertindak bijak terhadap alam dan lingkungan, agar bisa meminimalisir terjadinya bencana, pungkas Wabup.