Pangkas Birokrasi Berbelit-Belit, Kini Pemkab Purworejo Miliki Layanan Terpadu
Pemerintahan

Pangkas Birokrasi Berbelit-Belit, Kini Pemkab Purworejo Miliki Layanan Terpadu

Purworejo,(purworejo.sorot.co)--Guna mendukung keberhasilan transformasi digital tentu diperlukan upaya bersama, utamanya untuk mewujudkan suatu ekosistem yang baru, untuk memberikan kemudahan dan kenyaman. Hal tersebut diungkapkan Bupati Purworejo, Agus Bastian saat kegiatan Critical Voice Point (CVP) dalam melaunching transformasi digital menuju Purworejo Smart City, di Pendopo Kabupaten Purworejo, Selasa (04/10/2022).

"CVP adalah transformasi digital menuju purworejo smart city, ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Purworejo sebagai smart city dimana ini merupakan jawaban kita terhadap teknologi, yang tidak hanya menjadi gaya hidup tetapi sudah merupakan bagian dan kebutuhan dari kehidupan keseharian masyarakat," kata Bupati, Selasa (04/10/2022).

Dijelaskan Bupati, upaya-upaya percepatan juga telah dilakukan sehingga pada tahun 2021 Kabupaten Purworejo masuk dalam program 150 smart city nasional. Pemkab juga telah mengawali realisasinya dengan ditetapkannya Perda Nomor 6 Tahun 2022 tentang Purworejo Kabupaten Cerdas. 

"Transformasi digital yang akan diwujudkan merupakan transformasi dalam kemudahan dan kecepatan pelayanan kedaruratan melalui call center 112, bersama pengembang Aplikasi PT Jasnita Telekomindo (Jakarta) menggunakan jalur telepon tidak berbayar (seluler dan kabel). Kerja bersama dilakukan antara Dinkominfostasandi, BPBD, Dinkes dan Satpol PP Damkar berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 yang digunakan untuk penanganan kebakaran, kecelakaan, bencana alam, kesehatan atau darurat medis, yang nantinya juga akan bekerja sama dengan Polres dalam penanganan gangguan kamtibum, kerusuhan dan kedaruratan yang lain," jelasnya.

"Dapat kita bayangkan jika masyarakat melaporkan berbagai macam kejadian hanya melalui nomor 112 yang sangat mudah diingat dan tentu saja akan juga cepat direspon oleh yang menangani," lanjutnya.

Transformasi digital, selanjutnya adalah aplikasi Larisi Purworejo yang dikembangkan bersama PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU) Jakarta yaitu berupa aplikasi dengan platform dompet uang elektronik. Aplikasi yang dapat diakses dengan telepon pintar ini digunakan sebagai sarana transaksi pembayaran jual beli secara online seperti pembayaran parkir, tiket wisata, paket wisata, pembayaran di berbagai toko, UMKM juga berbagai macam pembayaran tagihan seperti telpon, dan listrik.

Disamping itu, lanjut Bupati, apalabila eksoistem transaksi non tunai melalui Larisi Purworejo juga sudah terbentuk, akan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi karena tidak harus membawa uang kemana-mana, tidak perlu mengantri di atm untuk mengambil uang, tidak perlu repot mencari pengembalian pembayaran dan berbagai kemudahan lainnya.

"Bentuk optimalisasi pelayan publik lainnya yang dilakukan pemerintah daerah adalah memusatkan berbagai macam pelayanan publik dalam satu tempat dan satu sistem yaitu Mall Pelayanan Publik. Terletak pada lokasi yang sangat strategis di kompleks Kantor Bupati Purworejo dengan suasana dan kondisi yang sangat nyaman serta representatif, Insya Allah akan kita lakukan Grand Launching pada Hari Kamis 6 Oktober 2022 bersama Menteri Menpan RB Bapak Abdullah Azwar Anas. Pelayanan yang ada saat ini meliputi 160 jenis pelayanan umum, melibatkan 30 instansi baik pusat, propinsi dan kabupaten dengan jumlah pelayanan dalam sehari dapat mencapai 800 orang. Kedepan tentu saja jenis, pihak yang terlibat, kualitas dan kuantitas pelayanan akan terus ditingkatkan," ujarnya.

Diungkapkan Bupati, transformasi digital tidak hanya berhenti di tingkat kabupaten, namun juga di tingkat desa seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Krandegan, Kecamatan Bayan.

"Berbagai layanan berbasis teknologi sudah dilaksanakan di desa cerdas ini, sehingga semakin mempermudah pelayanan publik," pungkasnya.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.