
Umbul Donga Jadi Wahana Merawat Ingatan Lahirnya WR Soepratman
Kaligesing, (purworejo.sorot.co)--Umbul Donga digelar di Memorial House Wage Rudolf (WR) Soepratman Dusun Trembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Sabtu (18/3/2023) sore.
Sejumlah pegiat seni budaya lintas komunitas tersebut menggelar Umbul Donga atau doa bersama dalam rangkaian peringatan hari lahir Wage Rudolf (WR) Soepratman yang lahir pada 19 Maret 1903 silam di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing.
Umbul Donga kali ini dilaksanakan oleh panitia dari Forum OSIS Kabupaten Purworejo (FOKP). Rangkaian acara dimulai dari penjelasan secara singkat sejarah rumah WR Soepratman di Somongari oleh Pak Panut, dilanjutkan hening cipta, serta dirangkai dengan tabur bunga di lokasi penguburan Plasenta atau ari-ari WR Soepratman.
Setelah itu ada pula diskusi yang dipimpin Catur Heriyanto, dengan narasumber Kepala Dinas Pariwisata dan kepemudaan Kabupaten Purworejo, Stefanus Aan dan Direktur PDAM Hermawan, Wahyu Utomo yang juga pegiat budaya Purworejo.
Stefanus Aan menyampaikan bahwa bagiamana pemuda harus menyikapi dan menangisi kemerdekaan dengan me-implementasikan cita-cita besar bangunlah jiwanya bangunlah raganya seperti sajak dari WR Soepratman.
Membangun Jiwa lebih sulit, namun WR sudah membuktikannya, lahir di Purworejo dan meninggalkan zona nyaman untuk kemerdekaan Indonesia. Jangan sampai perbedaan menjadi hambatan,” ucap Aan.
Sementara itu Panut Maryono menyebut banyak fakta yang mengungkapkan bahwa WR Soepratman lahir di Desa Somongari pada hari Kamis Wage yang menurut penelusuran ahli sejarah saat itu bertanggal 19 Maret, bukan 9 Maret. 
Salah satu saksi yaitu Mbah Atomorejo, sekarang sudah meninggal. Saat disidang di pengadilan negeri saat tahun berapa itu usianya sudah 100 tahun lebih. Dikatakan bahwa WR Soepratman dilahirkan oleh ibunya, Senen, saat meletus Gunung Kelud pertama kali hari Kamis dan diberi nama Wage. Setelah dilacak yang paling berdekatan adalah Kamis Wage tanggalnya 19 Maret,” sebutnya.
Bukti lain yang cukup kuat bahwa WR lahir di Dusun Trembelang yakni adanya plasenta atau ari-ari yang dikubur di depan bagian kanan memorial house tersebut. Sampai sekarang, struktur bangunan rumah serta plasenta masih utuh.
Memang rumah ini pernah direnovasi dan ada kayu-kayu yang diganti, tapi kalau bentuknya masih utuh limasan seperti sekarang ini,” ungkapnya.