Penantian 20 Tahun Akhirnya eks Hoogere Kweekschool (HKS) Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional
Budaya

Penantian 20 Tahun Akhirnya eks Hoogere Kweekschool (HKS) Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional

Purworejo, (purworejo.sorot.co)--Kawasan eks Hoogere Kweekschool (HKS) atau yang sekarang SMA Negeri 7 Purworejo dan sekitarnya telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kamis(25/5/2023).

Dalam kesempatan itu hadir Surya Hilmy ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Kepala sekolah SMA 7 Niken Wahyuni, Ketua DPRD Purworejo Dion agasi Setiabudi, wakil DPRD Kelik Susilo Ardani, Kabid Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Purworejo Diyah Woro Setiyaningsih, komunitas sejarah, serta Budayawan dan sejarawan kabupaten Purworejo.

Sebelumnya, kawasan SMA Negeri 7 Purworejo telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya tingkat Kabupaten berdasarkan SK Bupati Purworejo pada 9 Juni 2021.

Kemudian pada 17 November 2021, SK Gubernur Jawa tengah menetapkan kompleks SMA Negeri 7 Purworejo sebagai situs cagar budaya tingkat Provinsi.

Kabid kebudayaan Dinas pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Purworejo Diyah Woro Setiyaningsih sangat mengapresiasi dan terharu karena atas kerja keras yang selama ini dilakukan membuahkan hasil.

"Perjuangan yang luar biasa, sudah puluhan tahun, sekitar 20 akhirnya mendapatkan pengakuan dan kemudian ada pemanfaatan cagar budaya," ungkap Woro dalam sambutannya.

Woro berharap dengan ditetapkannya eks Hoogere Kweekschool (HKS) sebagai cagar budaya harus ada keberlanjutan dan dukungan mulai dari provinsi sampai pusat, sehingga nantinya akan berkolaborasi tidak lepas begitu saja sehingga pada akhirnya masyarakat bisa di manfaatkan cagar budaya yang saat ini tanpa harus mengubah dari bentuk aslinya. 

Salah satu manfaat yang dapat digunakan adalah bahwa Hoogere Kweekschool (HKS) bisa digunakan sebagai wisata edukasi yang menyimpan segudang sejarah bahkan melahirkan tokoh besar pahlawan Nasional.

Selain itu Ketua DPRD kabupaten Purworejo Dion agasi Setiabudi mengatakan bahwa Purworejo diakhir abad 19 manjadi sebuah wilayah yang pada masa pemerintahan kolonial merupakan salah satu wilayah yang sangat luar biasa.

"Buktinya sekolah Hoogere Kweekschool (HKS) hanya ada di 2 wilayah yaitu di Bandung dan Purworejo, artinya secara wilayah kabupaten Purworejo memiliki potensi yang luar biasa," ungkap Dion

Selanjutnya Dion mengatakan adanya sekolah Hoogere Kweekschool (HKS) Sangat berperan penting dalam melahirkan pengajar-pengajar hebat pada masa pemerintahan kolonial Belanda sehingga tanpa adanya sekolah Hoogere Kweekschool (HKS) pengajar-pengajar yang luar biasa tidak akan dilahirkan, Salah satunya tokoh nasional pengajar luar biasa adalah Oto Iskandar Dinata.

Dion berharap setelah di tetapkannya eks Hoogere Kweekschool (HKS) bisa menjadi motivasi tenaga pendidik atau tenaga pengajar untuk tetap semangat untuk mencetak tokoh-tokoh yang luar biasa mencetak generasi penerus bangsa pemimpin-pemimpin Indonesia dimasa depan.

"Dulu kita di masa pemerintahan Belanda kabupaten Purworejo merupakan sebuah wilayah yang luar biasa hebat kelak dimasa depan bisa bangkit," pungkas Dion.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.