Kolaborasikan Program Pondok Pesantren, Pengurus Pimpinan JPPM dan Nawaning Purworejo Dilantik
Komunitas

Kolaborasikan Program Pondok Pesantren, Pengurus Pimpinan JPPM dan Nawaning Purworejo Dilantik

Purworejo, (purworejo.sorot.co)-Muballighoh Purworejo, Nyai Hj. Siti Khuzaimah, dinobatkan dan dilantik sebagai ketua Jamiyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighoh (JPPPM) Kabupaten Purworejo, periode kedua yakni masa khidmah 2022-2027.

Selain itu, Ning Vina Shofiyya Aqlina menantu dari pengasuh Ponpes Al Ma'unah, Plaosan, Purworejo, Romo Kyai RH Dawud Maskyuri, atau istri dari Gus H. M. Tashilul Manasik atau yang akrab dipanggil Gus Ahil, dinobatkan dan dilantik sebagai ketua Nawaning (anak- anak putri dari Ibu Nyai JPPPM) Kabupaten Purworejo, dengan masa khidmah 2022-2027.

Kedua pengurus pimpinan itu dilantik secara langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat JPPPM, Nyai Hj. Hannik Maftukhah yang hadir bersama sejumlah pengurus pimpinan pusat JPPPM lain yang dilaksanakan di gedung pertemuan NU Lugosobo, Kecamatan Gebang, Senin (29/05/2023).

Nyai Hj. Siti Khuzaimah dipilih dan dilantik sebagai ketua JPPPM Kabupaten Purworejo yang baru menggantikan ketua lama yang sudah habis masa khidmahnya ditahun 2022 lalu, yang dijabat oleh Nyai Hj. Umi Atiqoh, selaku Nyai pengasuh Ponpes Al Ma'unah, Plaosan, Purworejo.

Ketua JPPPM Kabupaten Purworejo, Nyai Hj. Siti Khuzaimah mengatakan, bahwa pelantikan itu merupakan pelantikan pengurus kabupaten periode kedua, yakni semenjak JPPPM Kabupaten Purworejo ada pada periode pertama ditahun 2017 lalu.

"Kami berharap dengan adanya pelantikan JPPPM Kabupaten Purworejo ini, kami dapat mempersatukan ibu- ibu Nyai se- Kabupaten Purworejo dengan harapan untuk bisa memperkokoh, memperkuat, adanya pondok pesantren, kemudian kegiatan- kegiatan keagamaan yang berada dimasyarakat seperti adanya TPQ- TPQ, sehingga nanti kedepanya kita harapkan wanita- wanita itu berdaya dan bisa mendidik generasi penerusnya menjadi generasi- generasi yang militan dalam hal agama maupun pendidikan umumnya, menjadi generasi yang menjadi harapan kita semuanya, jadi anak yang soleh- solekhah, besarnya bisa memimpin secara keagamaan maupun pemerintahan," katanya.

Diungkapkan, selain melantik pengurus pimpinan Kabupaten Purworejo JPPPM, juga telah lahir pengurus pimpinan Kabupaten Purworejo Nawaning, yaitu anak- anak putri dari Ibu Nyai JPPPM. 

"Untuk hari ini alhamdulillah lahirlah anak- anak kami JPPPM yaitu para Nawaning yang dengan harapan kita semuanya nanti Nawaning itu bisa bersinergi kerjasama dengan kita semuanya sehingga bisa membawa kedepan JPPPM itu lebih maju, lebih berdaya dan bermanfaat untuk kemaslahatan ummat," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris JPPPM Kabupaten Purworejo, Rr. Nurul Komariyah mengungkapkan, setelah dilakukan pelantikan pengurus pimpinan Kabupaten Purworejo, kedepan JPPPM akan segera menindaklanjuti dengan membentuk pengurus pimpinan Kecamatan JPPPM di seluruh kecamatan se- Kabupaten Purworejo.

"Ini pada intinya JPPPM ini bisa semakin bergaung di Purworejo terutama kaitanya untuk masyarakat," ungkapnya.

Terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat JPPPM, Nyai Hj. Hannik Maftukhah menjelaskan, JPPPM telah ada dan terbentuk sejak 7 tahun lalu, diawali dari Jawa Tengah, kemudian DIY dan lainya. Semenjak pembentukan itu, ditahun ke 4 JPPPM sudah menusantara dan ditahun ke 5 JPPPM sudah merambah sejumlah negara lain atau sudah internasional.

"JPPPM adalah jamiyah perempuan pengasuh pesantren dan muballighoh yang diprakarsai oleh 4 srikandi perempuan pengasuh pesantren dan mubalighoh, kemudian alhamdulillah berjalanya waktu direspon oleh banyak pesantren, salah satu yang merespon adalah keluarga besar Pondok Pesantren Watu Congol yaitu ibu Nyai Saadah Chalwani Nawawi, lalu merambah ke Pondok Pesantren Sumolangu, Kebumen, berjalan dari itu alhamdulillah pelantikan per- kabupaten kemudian dari berbagai propinsi, dari Sabang sampai Merauke dan kita sudah melakukan pelantikan di beberapa negara," paparnya.

Dikatakan, JPPPM dibentuk dengan melaksanakan program yang bergerak dibidang agama dan sosial serta pendidikan juga ekonomi. JPPPM mewadahi para perempuan- perempuan pengasuh pesantren di seluruh Indonesia yang khusus anahdliyah dari golongan Nahdlatul Ulama (NU), kemudian dari muballighoh- muballighoh tingkat desa hingga nasional, para pemangku majelis taklim, dan para khafidhoh.

"Yang alhamdulillah satu bergerak di bidang pendidikan kita untuk saling memberi isnpirasi dan motivasi antar Ibu Nyai satu dengan Ibu Nyai lain sehingga kita mampu untuk mengkolaborasikan program- program pesantren yang mempunyai program yang berbeda- beda dari pesantren satu dengan pesantren lain, sehingga alhamdulillah dengan keberadaan JPPPM ini mampu untuk membesarkan masing- masing dan kita mengambil manfaat halaqoh ataupun pertemuan diskusi pesantren satu dengan pesantren lainya, baik itu secara manajemen maupun ekonomi pesantren dan lainnya," tuturnya.

Lanjutnya, untuk bidang sosial, maka di setiap bulan As Syuro, JPPPM melaksanakan kegiatan santunan anak yagim, santunan dhiafa juga ketika ada musibah yang terjadi dari Sabang sampai Merauke, seperti ada pesantren kebakaran, kemudian ada gunung meletus, ada kebanjiran, ini langsung dilakukan penggalangan dan hal itu cukup mendapat respon dari para Ibu Nyai.

"Kemudian dibidang Jaringan Bisnis JPPPM (JBP) kita disini masyarakatnya banyak dalam arti pasarnya itu mulai dari para ibu Nyai kemudian dari para santri yang level menengah kebawah kemudian para alumninya, dan ini alhamdulillah saling tukar produk antara satu pesantren dengan pesantren lainya," jelasnya.

Terkait dengan pelantikan, Ibu Nyai Hanik Maftuhah Al Hafidzah, mengaku senang dan lega serta apresiasi atas terselenggaranya kegiatan itu.

"Harapan kita dengan dilantiknya yang kedua ini menambah semangat perjuangan untuk menjalankan program- program JPPPM dimasa yang akan datang baik yang berkaitan dengan pendidikan di pesantren, pendidikan di luar pesantren kemudian digabungkan dengan sosial, dengan dakwah, kemudian dengan kajian kitabnya, kajian pelajaran pesantrenya, dan diharapkan dengan pelantikan Nawaning akan menjadikan kader generasi penerus perjuangan para Nyai yang mau tidak mau para Ning ini secara biologis sudah lahir dengan darah terjuang," harapnya.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.