
Petani Purworejo Bakal Budidayakan 10 Varietas Tembakau Lokal
Purworejo, (purworejo.sorot.co)--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bersama para petani akan melakukan penangkaran sebanyak 10 varietas tembakau lokal.
Penyemaian sudah dilakukan dan sebentar lagi uji tanam akan dilakukan di Desa Karangmulyo dan Ketangi, Kecamatan Purwodadi. Saat ini lahanya sedang dipersiapkan,” sebut Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan Pertanian, Arie Sulistyani, Kamis (01/06/2023).
Ia menjelaskan bahwa 10 varietas tembakau lokal ini diperoleh dari sejumlah lokasi penghasil tembakau di Purworejo. Uji coba ini melibatkan juga melibatkan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 
Menurutnya, 10 jenis tembakau ini sudah familier bagi para petani di daerah ini, namun belum memiliki nama paten untuk varietas tersebut.
Kita lakukan isolasi dan uji multilokasi. Selanjutnya bersama para peneliti dari BRIN, nanti akan kita patenkan namanya di Kementerian Pertanian sekaligus dirillis. Ini sangat penting karena tembakau asli Purworejo ini merupakan varietas unggulan,” kata dia.
Arie mengemukakan, Karangmulyo dan Ketangi dipilih sebagai lokasi uji tanam mengingat dari sisi lokasi wilayah tersebut cukup strategis. Pada sisi lain dua desa itu selama ini dikenal sebagai pusat pembibitan tembakau di Purworejo.
Purworejo punya produk unggulan durian, manggis, kopi dan kambing peranakan etawa ras Kaligesing. Sedikit lagi kita juga akan punya produk unggulan tembakau dengan 10 varietas,'' ujarnya.
Untuk mendukung kegiatan uji coba tersebut telah dipersiapkan lahan seluas 1 hektar. Penanaman akan dilakukan dengan sistem atau pola demplot/demonstrasi plot.
Arie menambahkan, selain padi, jagung dan tanaman holtikultura yang lain Purworejo juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau di Jawa Tengah. Setidaknya sudah ada enam kecamatan eksisting yang rutin menghasilkan tembakau kering.
Enam kecamatan itu meliputi, Purworejo, Bagelen, Kutoarjo, Kemiri, Purwodadi serta Grabag. Selain itu ada dua kecamatan yang kini sedang melakukan uji coba pengembangan yakni Kaligesing dan Bruno.
Untuk tembakau, saat ini ada sekitar 500 hektar lahan yang eksisting. Tembakau ini tanaman vegetatif yang tidak banyak membutuhkan air, sehingga tanamnya hanya saat musim kemarau sudah tiba,” pungkasnya.