Pilkades, Berduyun-duyun Warga Cengkawakrejo ke Balai Desa
Politik

Pilkades, Berduyun-duyun Warga Cengkawakrejo ke Balai Desa

Purworejo,(purworejo.sorot.co)-Warga Cengkawakrejo, Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, Selasa (6/9/2023) berduyun-duyun datang ke balai desa. Bukan untuk mengantre bantuan namun kehadiran mereka hendak menyalurkan hak pilih pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2023.

Seperti diketahui, 6 September 2023 merupakan hari istimewa bagi sebanyak 88 desa di Kabupaten Purworejo. Puluhan desa yang tersebar di 15 kecamatan itu tengah menyelenggarakan Pilkades secara serentak. Dari sisi keamanan, hajatan ini menjadi perhatian serius baik pemerintah daerah maupun Polres serta Kodim 0708/Purworejo.

Pemungutan suara Pilkades di Desa Cengkawakrejo dipusatkan pada satu TPS di balai desa. Hal itu dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam menyalurkan hak pilih, sekaligus menjadi momentum silaturahmi antar warga.

Ketua Panitia Pilkades Cengkawakrejo, Mulyo menerangkan meski TPS dipusatkan dalam satu tempat namun dalam TPS tersebut dilakukan pengelompokan sesuai jumlah dusun di desa ini.

"Disini ada 4 dusun atau RW dan 19 RT. Jadi di TPS kita siapkan empat bilik dan empat kotak suara. Masing-masing kita pisah termasuk petugas yang memberikan pelayanan," ujarnya.

Ia bersyukur Pilkades Cengkawakrejo berlangsung aman dan lancar. Dua kandidat yang bertarung bersaing secara baik tanpa gesekan antara satu sama lain. Partisipasi pemilih pun dinilai cukup baik dan diharapkan bisa mencapai 90 persen. 

"Yang tidak datang ke TPS paling warga yang sedang merantau, kalau mereka yang di rumah dipastikan datang ke TPS," katanya seraya menambahkan bahwa para kandidat pun berinisiatif menyiapkan armada berupa angkudes untuk antar jemput warga yang ingin mencoblos.

Terpisah, salah satu calon kepala desa Cengkawakrejo Imlais Wiski Bagaskoro optimistis menjadikan Cengkawakrejo sebagai desa digital jika ia terpilih pada Pilkades ini. Dengan dukungan masyarakat dan keluarga ia yakin untuk mewujudkan mimpi Cengkawakrejo menjadi desa maju.

"Saat ini kita hidup diera digital. Semua dapat diakses melalui internet dari pelayanan pemerintahan hingga perdagangan. Kami ingin warga Cengkawak melek digital dan bisa memanfaatkan media sosial secara cerdas dan arif," kata Wiski.

Ia menyadari, anggaran desa dalam APBDes sangat terbatas pada kisaran Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar pertahun. Sumber pendapatan desa pun bergantung pada transfer pusat, pemerintah kabupaten maupun provinsi. Pada sisi lain banyak program pembangunan yang harus dilaksanakan.

Pria yang pernah menjabat kepala desa dalam proses pergantian antar waktu (PAW) itu menyebutkan, dengan anggaran yang ada ia optimis untuk mengoptimalkan pemanfaatanya baik pada bidang infratruktur maupun pemberdayaan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

"Untuk bidang pertanian masih ada beberapa PR, terkait pembangunan jalan usaha tani. Masih tersisa sekitar 400 meter yang balum terbangun. Kalau terpilih insyaAllah akan saya lanjutkan," pungkasnya.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.