
PDAM Tirta Perwitasari Beri 55 Tangki Air Bersih Gratis Guna Atasi Kekeringan
Purworejo, (purworejo.sorot.co)--Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo memberikan bantuan air bersih ke daerah yang terdampak kekeringan. Bantuan tersebut hingga saat ini sudah mencapai 55 tangki air bersih. Pasalnya, hal itu dilakukan pihak PDAM guna ikut membantu dan berkontribusi dalam penanganan kekeringan di Kabupaten Purworejo akibat kemarau panjang.
Diungkapkan Direktur PDAM Tirta Perwitasari, Hermawan Wahyu Utomo, bahwa perusahaan daerah ini memiliki dua visi yakni sosial kemasyarakatan dan profit oriented. Menurutnya, dalam menjalankan sebuah perusahaan daerah, kedua hal tersebut harus ada keseimbangan.
"Ya, saat Kabupaten Purworejo menghadapi kekeringan akibat kemarau panjang ini PDAM Tirta Perwitasari ikut membantu memberikan bantuan air secara gratis. Disisi lain, PDAM juga membantu menyediakan air bagi berbagai pihak yang ingin melaksanakan bhakti sosial penyaluran bantuan air. Maka dengan melihat itu, saat mengalami kemarau panjang, PDAM tidak berdiam diri, satu sisi memang membantu yang perlu air, kita juga bekerjasama dengan pihak lain, instansi, paguyuban dan lainnya yang memberi bantuan air bersih," kata Wahyu Hermawan, Rabu (15/11/2023).
Dijelaskan, bahwa untuk bantuan air gratis yang diberikan oleh PDAM Tirta Perwitasari sudah mencapai 55 tangki air bersih. Bantuan itu diberikan oleh PDAM di wilayah yang terdampak kekeringan di Purworejo. 
"Ini kita bantu 55 tangki secara gratis. Lalu yang kerjasama, dari paguyuban, instansi atau yang lainnya, yang mengambil di PDAM juga sudah sekitar 500 tangki selama musim kemarau tahun ini," jelasnya.
Lanjutnya, dalam penyaluran bantuan air ini, pihaknya sangat memperhatikan kualitas air demi kesehatan masyarakat penerima bantuan.
"Maka kualitas air kita juga memperhatikan, mengikuti aturan Menkes, titik pengambilan air harus bebas dari virus, bakteri, kimia dan tentunya sehat untuk diminum," paparnya.
Namun diakuinya, dalam penyaluran bantuan ini, pihaknya mengalami kendala untuk pendistribusian di wilayah yang memiliki akses jalan ekstrem. Guna mensiasati hal itu, bantuan disalurkan di wilayah yang bisa dijangkau oleh truk pengangkut air, dan warga di daerah yang memiliki akses jalan ekstrem bisa mengambil air tersebut secara bergantian.
"Karena keterbatasan armada dan petugas walaupun kita siang malam droping air, kita harus menjaga keamanan armada, tidak berani masuk ke daerah ekstrem, sehingga tandon diletakkan di tempat yang bisa dijangkau dan aman," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Hermawan, kecamatan-kecamatan yang membutuhkan bantuan air diantaranya adalah di wilayah pegunungan seperti Kaligesing, Bruno, Bagelen, Gebang, Bener, dan Loano. Selain itu, sejumlah desa di pesisir pantai seperti di Kecamatan Grabag juga ada yang membutuhkan bantuan air.
"Kalau rata-rata paling banyak wilayah pegunungan, Bruno, Gebang, Bagelen, Kaligesing, dan pesisir seperti Grabag dan lainnya," ungkapnya.
Disampaikan, jika ada daerah yang belum mendapat bantuan air, bisa membuat surat pemberitahuan ke PDAM. Dengan begitu, maka bantuan juga harus terencana, karena hanya perlu surat pemberitahuan, bisa dicantumkan jadwal penyaluran dan kontak person, untuk menentukan titik pengambilan air, karena tempat pengambilan air PDAM ada tiga titik.
Hermawan menambahkan, untuk bantuan ini, ke depan akan masih dilakukan untuk membantu warga yang kekeringan. Pihaknya mengimbau agar semua pihak bekerjasama dan menjalin komunikasi dengan baik guna mengantisipasi musibah kekeringan di Purworejo.
'Walaupun sekarang sudah mulai hujan tetapi air kebutuhan air bersih di tempat yang terdampak kekeringan belum bisa memenuhi kebutuhan. Jadi nanti ada lagi. Himbauan ya saling bekerjasama, perlu komunikasi yang baik,
" tegasnya.
Sementara, selain program penyaluran bantuan air, PDAM Tirta Perwitasari juga memiliki program pemasangan murah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, sehingga sangat meringankan beban mereka.
"Saat ini kita mengadakan bantuan pemasangan murah, untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pemasangan Rp 450 ribu, kalau regulernya Rp 1.600.000, hampir di semua titik di jaringan Purworejo," pungkasnya.