Awas Longsor di Delapan Kecamatan Purworejo, Delapan Terancam Banjir
Peristiwa

Awas Longsor di Delapan Kecamatan Purworejo, Delapan Terancam Banjir

Purworejo,(purworejo.sorot.co)--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan memberikan peringatan dini terkait bencana longsor yang berpotensi terjadi di delapan kecamatan Kabupaten Purworejo.

Peringatan serupa untuk bencana banjir yang berpotensi terjadi delapan kecamatan lainya.

Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Haryono mengutarakan musim hujan saat ini sudah mulai berlangsung daerah ini. Sejak akhir pekan lalu hujan terus mengguyur Purworejo meski dengan intensitas yang masih cukup rendah.

Menurutnya, dampak fenomena El Nino akan segera berlalu yang kemungkinan akan disusul dengan fenomena La Nina. El Nino membawa dampak kemarau berkepanjangan hingga menimbulkan. Sebaliknya La Nina diperkirakan dapat memicu tingginya curah hujan.

"Saat musim hujan, potensi bencana yang harus kita waspadai adalah banjir, longsor, petir serta angin kencang. Warga dan seluruh perangkat desa kami imbau tingkatkan kesiapsiagaan," kata Haryono, Kamis (16/11/2023).

Ia mengemukakan wilayah yang memiliki potensi bencana longsor cukup tinggi meliputi Kecamatan Kaligesing, Loano, Bener, Gebang, Purworejo, Pituruh, Kemiri serta Kecamatan Bruno. Sedangkan bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Pituruh, Butuh, Grabag, Bayan, Ngombol, Purwodadi, Bagelen, serta Banyuurip. 

Haryono menyebut, ada beberapa sungai besar yang rutin menjadi pemicu bencana banjir di Purworejo, antara lain, Sungai Dulang, Sungai Wawar, Sungai Lereng serta Sungai Bogowonto.

Sebagai upaya mitigasi luapan air Sungai Wawar di Pituruh, BBPD sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk program normalisasi. Untuk tahun ini hal itu belum bisa dilaksanakan namun sudah dilakukan langkah antisipasi berupa perbaikan tanggul.

Pada tahun 2024 mendatang juga akan dilakukan pemasangan bronjong dan karung pasir untuk memperkuat tanggul sungai di empat lokasi diantaranya Desa Pepe, Desa Kalimati.

Sedangkan untuk langkah mitigasi bencana longsor sejumlah alat Early warning sistem (EWS) telah terpasang di sejumlah lokasi diantaranya di Kaligesing, Bener, Gebang, Kemiri, dan Gebang.

"Beberapa waktu lalu kami sudah menggelar pertemuan bersama dengan para relawan serta stakeholder terkait. Intinya kita semua harus siap, waspada terhadap potensi banjir dan longsor," ujarnya menambahkan.

Tak hanya itu, BPBD pun telah mempersiapkan alat serta personil untuk menangani bencana angin puting beling. Tim siap bergerak saat bencana terjadi.

"Saat musim hujan, petir dan angin kencang juga rawan terjadi. Kami mengajak semua pihak meningkatkan kesiapsiagaan, antisipasi pohon-pohon yang dekat rumah sebaiknya ditebang dan tingkatkan lagi fungsi kentongan," tutup Haryono.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.