Kreatif, Kelompok Tani Genkid Ciptakan Jamu Sehat Tanaman di Tengah Kelangkaan Pupuk
Peristiwa

Kreatif, Kelompok Tani Genkid Ciptakan Jamu Sehat Tanaman di Tengah Kelangkaan Pupuk

Bayan,(purworejo.sorot.co)–Di tengah situasi kelangkaan dan susahnya petani memperoleh pupuk pabrikan, mendorong Kelompok Tani Genkid 342 Kelurahan Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, mencari alternatif lain. Melalui kerjasama dengan Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo, mereka berhasil menciptakan Jamu Sehat Tanaman (JST) sebagai pengganti pupuk kimia.

Selain dilatar belakangi susahnya petani dalam mendapatkan pupuk, zat-zat yang terkandung dalam pupuk kimia dapat menjadi residu yang membahayakan kesehatan tubuh. Sehingga formula alternatif pupuk tanaman ini dipercaya mampu menjawab permasalahan pupuk dan kesuburan tanah.

Ketua Kelompok Tani Genkid 342, Muhlasin mengatakan, dalam membuat JST ini, mereka telah berkali-kali melakukan eksperimen bersama pihak DinPPKP. Hal itu dilakukan supaya membuahkan hasil yang lebih optimal dan menghasilkan formula yang teruji.

Saya komparasikan dari dua bidang sawah dengan tanaman padi yang sama, dengan menggunakan pupuk yang berbeda, hasilnya terbukti bagus yang memakai pupuk organik, dalam hal ini saya memakai ramuan yang saya sebut Jamu Sehat Tanaman,” terangnya, Jumat (6/4/2018) siang.

Muhlasin menjelaskan, komposisi dalam membuat JST ini, terdiri dari berbagai macam bahan, di antaranya Buah Maja, Lidah Buaya, Buah Waluh, Buah Mengkudu, Air Kelapa, Bekatul, Gula Merah, Susu, Tepung Beras dan Air Leri. Bahan-bahan tersebut diolah dengan alat tradisional seperti Lumpang dan Alu, lalu ditempatkan dalam wadah Drum dengan kapasitas sekitar 150 Liter. Kemudian ditutup rapat selama 2 minggu dan disimpan di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung. 

Biarkan fermentasi berproses nanti akan menghasilkan cairan dan endapan, cairan ini yang kita ambil dan bisa dicampur air untuk diterapkan sebagai pupuk organik pada tanaman.” jelas dia.

Lebih jauh dijelaskan, berdasar pengalaman empiris, berbagai tanaman seperti tanaman keras, Klengkeng, Durian, Sawo, juga Padi, Terong dan Cabe pun ternyata menghasilkan panen yang memuaskan. Untuk perbandingan, Muhlasin pun menunjukkan dua ikat batang padi dengan penggunaan pupuk yang berbeda. Batang padi yang menyerap pupuk organik terlihat lebih hijau segar dengan tunas yang banyak.

Sementara itu, Kasi Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman DinPPKP Purworejo, Arie Sulistyani mengapresiasi keberhasilan pembuatan JST tersebut.

Hari ini kami mencoba membuat Lumbung Jamu Bumi yang kami racik dari berbagai bahan yang tersedia di sekitar kita, Tuhan telah menyediakannya, dan kita kembalikan pula nanti buat kesuburan tanah dan tanaman yang lebih sehat dan alami,” ujarnya.

Kelompok Tani Genkid yang beranggotakan anak-anak muda itu, lanjut Sulis, memiliki kemampuan IT dan pengalaman praktis di lapangan. Menurutnya secara empiris mereka telah melakukan banyak eksperimen yang dapat menggugah kesadaran para petani akan pentingnya pupuk organik.

Dia berharap, Kelompok Tani Genkid 342 dapat mengembangkan lagi ide yang mulai diminati banyak petani di seputar Purworejo tersebut dengan menghasilkan produksi yang lebih banyak.

Syukur bisa layak jual dengan kemasan yang marketable dan presentasi ke beberapa kelompok tani lain bisa membangun koperasi yang bisa mensejahterakan para petani. Hasil panen dengan pupuk organik menyehatkan, dan di sisi lain, mereka juga terus memproduksi Jamu Sehat Tanaman yang nantinya disimpan stoknya dalam Lumbung Jamu Bumi,” pungkasnya.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.