Panen Melimpah, Harga Gabah Petani Turun Mendekati HPP
Ekonomi

Panen Melimpah, Harga Gabah Petani Turun Mendekati HPP

Purworejo,(purworejo.sorot.co)--Sejumlah wilayah di Purworejo sudah memasuki musim panen padi sehingga gabah yang dihasilkan petani semakin melimpah. Akibatnya, harga jual gabah petani mulai mengalami penurunan yang cukup banyak.

Jika pada awal musim panen harga jual gabah kering panen mencapai Rp 5.000 per kilogram, kini harga gabah hasil panen hanya berkisar Rp 4.000-4.500 per kilogram. Meski masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni senilai Rp 3.700, namun petani mulai was-was karena harga di pasaran terus mengalami penurunan.

Petani asal Desa Majir, Kutoarjo Arif Setiawan, mengaku, gabah hasil panen kali ini ia jual dengan harga Rp 4.400 per kilogram. Ia juga yang ketua Gapoktan Sido Mukti ini tengah memanen lahan padi seluas 2 hektar miliknya. Ia berharap harga jual gabah kembali naik seperti pada awal musim panen, sehingga bisa untuk menutupi biaya pengolahan dan produksi yang cukup mahal.

Kalau bisa harga disesuaikan dengan pasar, minimal sama dengan kemarin saat panen perdana bisa mencapai harga sekitar Rp 5000 per kilogram. Supaya bisa mencukupi kebutuhan keluarga karena sekarang apa-apa mahal, malah harga gabah turun. Mohon pemerintah untuk membantu petani menaikan harga agar gabah kembalim” ujarnya, dihubungi Jumat (6/4/2018).

Terpisah, anggota Komisi B DPRD kabupaten Purworejo, Ngadianto meminta pemerintah dalam hal ini dinas terkait dan Bulog segera menstabilkan pemasaran gabah di tingkat petani. Pasalnya, memasuki akhir panen, harga gabah di Purworejo justru mengalami penurunan sehingga banyak petani yang serta resah. 

Pada awal panen Februari lalu, harga GKP melambung tinggi mencapai Rp 5.500 per kilogram, membuat petani tersenyum karena juga banyak pedagang gabah luar kota. Tetapi saat ini memasuki akhir panen harga malah turun, banyak petani yang resah,” katanya.

Ia berharap pemerintah dapat member jalan keluar dan Bulog untuk segera menyerap gabah daripetani sebanyak-banyaknya, sehingga cadangan pangan nasional aman. Di sisi lain, pihaknya berharap Pemkab Purworejo melalui Resi Gudang harus hadir di tengah permasalahan yangdihadapi petani.

Silakan menampung gabah petani untuk disimpan di gudang dan nanti dilepas ke pasar saat harga sudah membaik, sehingga kerugian petani bisa dihindari,” tandasnya.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.