
Menikmati Sajian Menu Rumahan dan Permainan Tempo Dulu di Sibak Kampoeng Koeliner
Purworejo,(purworejo.sorot.co)--Warga Kampung Sibak tepatnya di RT.01/ RW.09, Kelurahan Pangenjurutengah, Kecamatan Purworejo, menyulap kampungnya menjadi pusat kuliner dan taman bermain keluarga. Warga menamai kawasan ini menjadi Sibak Kampoeng Koeliner, dan sudah mulai dibuka untuk umum, pada Jumat (06/04) malam.
Salah satu penggagas Sibak Kampoeng Koeliner, Hantoro Wibowo, mengungkapkan, destinasi kuliner ini mengambil konsep ‘Homly food court community’ atau pusat makan berbasis komunitas dengan nuansa rumahan.
Konsep ini muncul di Sibak ketika kami melihat potensi lingkungan yang ada. Keramahan warga, kemampuan mengolah masakan sebagian besar warga yang mumpuni serta kebiasaan warga yang betah melek. Sehingga biasa beraktivitas sampai larut malam, membuat ide untuk memberdayakan potensi-potensi ini menjadi hal yang lebih bermanfaat, baik dari sisi ekonomi maupun dari sosial budaya,” ungkapnya.
Konsep yang dijalankan di Sibak Kampoeng Koeliner ini diyakini merupakan yang pertama di Purworejo dan mungkin yang pertama di Indonesia. Dari sejarahnya, Sibak sendiri merupakan kampung kuno yang kini masuk wilayah kelurahan Pangenjurutengah. Selain kuliner, banyak budaya, permainan maupun nilai-nilai postif lain yang sayang jika hilang tertelan jaman. 
Selain menyajikan kuliner klasik warisan nenek moyang, di lokasi ini juga disediakan sejumlah fasilitas permainan anak-anak yang popular di era tahun 80an hingga 90an. Jenis permainan itu di antaranya, egrang, patok lele, sudah manda, bitingan, dan lainnya. Permainan-permainan ini mempunyai bayak nilai-nilai positif seperti sportifitas, kejujuran, kekompakan, gotong royong dan tolong menolong. Namun, permainan itu sudah jarang dimainkan oleh anak-anak jaman now.
Sibak Kampoeng Koeliner ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata kuliner yang ramah anak, ramah keluarga. Selain memberi kesempatan bagi anak-anak era 80-90an untuk bernostalgia menemukan mainan mereka, juga memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan keluarga mereka dengan mengajari keluarga maupun anak-anak mereka memainkan aneka permainan tradisional non digital,” terang Hantoro.
Dijelaskan, konsep pelayanan di Sibak Kampoeng Koeliner ini berbeda dengan pujasera, restoran atau tempat makan lainnya. Di tempat ini pengunjung dibebaskan memilih tempat duduk di manapun, juga bebas memilih menu makanan dan atau minuman dari dapur manapun. Dapur siap menyediakan makanan dan atau minuman untuk pengunjung.
Adapun konsep makanan dan minuman di tempat ini juga berbeda dengan warung makan atau restoran pada umumnya, karena di Sibak Kampoeng Koeliner menyajikan makanan khas rumahan yang berganti-ganti tiap hari. Menu makanan yang disajikan layaknya menu makanan yang disantab warga dalam keseharian.
Setiap dapur dibebaskan menyediakan menu makanan dan minuman masing-masing. Makanan baru diolah ketika pengunjung datang dan memesan, sehingga bukan makanan siap saji (fastfood). Sambil menunggu makanan dan atau minuman disajikan, pengunjung dapat memanfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan pengunjung lain atau warga setempat,” tandasnya.