Wisata Hutan Pinus Gunung Wayang, Keindahan Alam Tersembunyi di Bruno
Wisata

Wisata Hutan Pinus Gunung Wayang, Keindahan Alam Tersembunyi di Bruno

Bruno,(purworejo.sorot.co)–Banyak objek wisata di Purworejo yang bisa menjadi pilihan saat libur akhir pekan. Salah satunya Gunung Wayang yang ada di Desa Somoleter, Kecamatan Bruno. Di gunung itu terdapat bukit hutan pinus dan pemandangan alam nan indah yang cocok untuk para penggila foto.

Terletak tidak jauh dari Kecamatan Bruno, objek wisata ini dapat ditempuh sekitar 45 menit dengan mengendarai sepeda motor. Pengunjung tidak akan menyesal ke sini karena keindahan hutannya masih sangat asri dan alami. Selain itu, suasana sangat teduh dan nyaman, sangat cocok bagi pengunjung untuk menyegarkan kembali pikiran. Ragam obyek foto yang natural namun instagenic, pasti bikin iri yang melihat. Tidak lupa suasana romantis apalagi jika datang bersama pasangan.

Pengunjung tidak akan dipungut biaya sepeser pun untuk masuk ke lokasi wisata ini, bahkan belum ada jasa atau pengelolaan parkir kendaraan di lokasi itu. Dengan hanya sedikit berjalan kaki, pengunjung sudah bisa menikmati hamparan pemandangan yang begitu memukau. Dari atas bukit hutan pinus, nampak kehijuan empat wilayah kabupaten Purworejo, Magelang, Wonosobo dan Kebumen. Sejauh mata memandang ke arah selatan, akan terlihat kebiru-biruan Samudera Hindia yang cantik.

Tatkala memasuki areal hutan pinus, kicauan burung dan satwa-satwa hutan menyambut siapapun yang datang. Hembusan angin dari sela-sela pepohonan yang terasa sejuk menambah kenyamanan bagi siapapun yang ada di tempat itu. Namun siapa sangka, ada cerita unik dibalik nama Gunung Wayang itu.

Kata warga yang tinggal di desa-desa sekitar sini, dulunya sering terdengar suara pagelaran wayang saat malam hari. Dari situ kemudian gunung ini disebut gunung wayang,” ujar pengurus Pokdarwis Trianggulasi, Surohman (25) ketika ditemui sorot.co, Sabtu (7/4/2018).

Selain itu, tidak jauh dari bukit hutan pinus tersebut, pengunjung akan menjumpai sebuah tebing di mana terdapat batu tumpang atau batu putih. Konon batu ini pernah digunakan sebagai tempat bertapa oleh pasukan Diponegoro. Lebih jauh, di bawah batu ini akan ditemui sebuah goa yang dinamai Goa Watu Putih. 

Menurut cerita para sesepuh, batu ini pernah digunakan untuk tapa pasukan Diponegoro. Bahkan di dusun sebelah juga terdapat beberapa makam kyai yang diyakini merupakan pasukan Pangeran Diponegoro,” lanjutnya.

Tidak jauh dari Batu Putih, pengunjung akan menemukan air terjun yang masih alami. Air terjun yang belum bernama ini mengalir dari atas bukit dan jatuh di antara bebatuan sungai. Saat berjalan ke atas air terjun, terdapat hamparan ilalang. Dimana saat tertiup angin, tumbuhan ilalang ini akan serentak bergoyang layaknya ombak.

Menurut informasi warga setempat, di padang ilalang ini nantinya akan dibuat tugu durian tertinggi di dunia. Yang lebih menarik dari padang ilalang ini, pengunjung dapat menyaksikan sensasi keindahan sunrise dan sunset saat pagi dan sore hari.

Selain itu, di gunung wayang ini kita dapat melihat langsung proses penyadapan getah pinus dan pemetikan kopi. Apalagi kalau sedang musim durian, disini bisa kita cicipi lima jenis durian yakni durian mrica, durian dandang, durian kunir, durian growong dan durian bumbung,” imbuh dia.

Sementara itu salah satu warga setempat, Supaya Anteng (30) mengaku senang dengan keindahan alam yang ada di gunung itu. Meskipun masih alami dan secara resmi belum menjadi obyek wisata, namun sudah banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan tempat itu.

Meskipun belum menjadi tempat wisata, namun banyak yang senang dengan tempat ini. Bahkan setiap hari ada yang datang, khususnya anak-anak muda untuk foto-foto. Itu karena pemandangannya memang bagus,” kata Anteng.

Temukan dan langganan berita lainnya di Google News, Sorot Purworejo.